Dari SMP aku sudah tau
Wanadri. Dan Tuhan menakdirkanku untuk bersekolah di dekat sekretariat Wanadri.
Setiap PDW aku dan teman-teman selalu menonton pembukaan PDW di taman pramuka
tepat sekali di depan sekolahku. Saat itu aku dan teman-teman sangat tertarik
bergabung bersama Wanadri. Bahkan kita memiliki idola “tuan” yang menjadi
peserta PDW. Dan berharap idola kita bertahan sampai penyematan syal. Saat SMA
aku pernah masuk ke sekretariat Wanadri untuk mengembalikan alat yang kita
pinjam dahulu. Dahulu aku ingin sekali ikut dalam SPG (Sekolah Pendaki Gunung) yang
diadakan di Wanadri.
Materi terberat "navigasi" |
Namun orang tuaku tidak mengijinkan sehingga tidak mungkin
memberikanku uang untuk biaya SPG. Waktu terus berlalu dan tibalah saatnya
meninggalkan SMA. Selepas lulus SMA aku kuliah di UNPAD. Anggota Wanadri banyak
yang mengenyam pendidikan di UNPAD. Tapi aku berkuliah di fakultas yang tidak
terpapar Wanadri haha. Namun pada saat masa bimbingan angkatanku, panitia
mendatangkan Abah Iwan sebagai pemateri. Di situ Abah Iwan bercetita mengenai
kehidupannya dan beliau juga menceritakan mengenai awal pertama beliau
berkecimpung di Wanadri. Disitu teman-teman kuliahku banyak yang ingin ikut
Wanadri. Alasannya ? biar keren kaya Abah Iwan katanya. Pendidikan Dasar
Wanadri atau PDW didakan setiap 2 tahun sekali. Pada tahun 2012 aku berencana
mengikuti Wanadri namun terbentur dengan jadwal kuliah. Terkadang disaat
fakultas lain libur fakultasku belum libur atau sudah masuk perkuliahan. Dan
juga orangtuaku tidak mengijinkan. Jangankan ikut PDW 2012, mengikuti diksar
SARUNPAD pun aku dilarang. Katanya aku
harus fokus kuliah. Nanti takut jadi MAPALA jika terlalu mementingkan
organisasi. MAPALA itu bukan mahasiswa pencinta alam melainkan mahasiswa paling
lama haha. Akhirnya aku mengikuti organisasi internal fakultas saja. Dan pada
tahun 2014 Wanadri mengadakan roadshow di kampusku. Aku dan teman-temanku
antusias menghadiri roadshow tersebut. Disitu hasrat ingin mengikuti PDW 2014
semakin tinggi.
Ekspresi nemu kue |
Namun ada saja halangan. Di tahun yang sama aku sudah mulai
profesi. Sebelumya kufikir profesi dimulai pada bulan Agustus. Namun
Ternyata di bulan Juli
sudah dimuai dan sudah mulai stase. Yah sudahlah gagal maing gagal maning. Kesempatan
datang lagi pada tahun 2016. Saat itu pembukaan PDW sudah dimulai sejak bulan
Februari. Aku yang saat itu kebetulan sedang belum bekerja berencana mengikuti
PDW. Namun pada bulan itu terdapat beberapa wawancara kerja. Dan aku pun tidak
jadi ikut PDW karena lolos Pencerah Nusantara. Aku sempat mengantar temanku
untuk mengambil formulir PDW di sekretariat Wanadri di Jalan Aceh. Aku menunggu
temanku di luar. Dan ada seorang perempuan usia nya kira-kira diatasku beberapa
tahun yang menyuruhku masuk ke dalam sekretariat. Namun temanku itu tidak jadi
ikut PDW dikarenakan kuota sudah terpenuhi.
Teh Mili |
Pada saat pelatihan Pencerah
Nusantara aku beruntung sekali bisa dilatih dan ditempa selama beberapa hari
oleh Wanadri. Namanya juga pelatihan kakak-kakak Wanadri sangat baik mengajari
kami. Mungkin jika saat pendidikan dasar Wanadri semua pelatih seperti itu
pasti betah meskipun sedang pendidikan. Tidak tahu mengapa aku ingin sekali
jadi anggota Wanadri. Tapi setelah pelatihan itu aku tersadar bahwa survival
selama dua hari saja aku sudah sedikit kewalahan karena fisikku tak lagi
seperti dahulu dan aku sudah jarang berlatih dan berolah raga saat itu. Dan ternyata
salah satu pelatih yang melatih tim Pencerah Nusantara adalah kak Mili yang
pernah aku temui saat di sekretariat Wanadri. Aku senang sekali bertemu dengan
kak Mili kembali tapi aku sedih saat itu aku berfoto dengannya tapi tidak tahu
menggunakan ponsel siapa sehingga fotoku berdua dengan Kak Mili tidak
kutemukan.
Bukan lagi PDW kok cuma lagi pelatihan aja |
Dan ada seorang pelatih bernama Kang Andri berkata daripada ikut PDW
mending jadi PIW (Persatuan Istri Wanadri) saja. Memang sedari dulu jika aku
tidak ditakdirkan mengikuti PDW aku ingin mempunyai pasangan anggota Wanadri.
Semoga takdir Allah untukku sesuai keinginanku. Dan semoga aku selalu tabah
sampai akhir eh tabah sampai menemui pasangan hidup yang sesungguhnya.
*semua gambar diambil oleh Kang Andri
Gedebage, 3 Juli 2017
-Ketika kegabutan melanda-