Cikuray 2010
![]() |
Ketika itu hanya ada 2 kelompok yang mendaki gunung Cikuray |
![]() |
Istirahat sejenak |
![]() |
Mau bergaya bagaimanapun bebas karena tempat masih luas |
![]() |
Puncak bayangan yang kami gunakan camp |
![]() |
Puncak yang masih keren namun sudah ada vandalisme hehe |
![]() |
Fantastic Four |
![]() |
Memakai sandal karena kaki lecet (safety shoes ada digunakan sebelum lecet) |
Potret cikuray tahun 2013
![]() |
Puncak Cikuray yang dipenuhi sesak oleh tenda-tenda |
![]() |
Jalan sebelum puncak yang masih dipenuhi tenda |
![]() |
Puncak Cikuray yang ramai macam gang bahkan untu mencari spot masak agak susah |
![]() |
Mari masak |
![]() |
Bikin tenda di Puncak ? aman ga ya ? |
Namun tidak semua gunung yang banyak didaki, hanya
gunung-gunung terkenal-lah yang banyak didaki. Contohnya ketika saya mendaki
gunung Slamet di awal tahun 2014. Hanya ada 5 kelompok pendaki yang melakukan pendakian
ke gunung Slamet. Padahal Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah.
Mungkin karena medannya yang cukup berat dan kurang terkenal seperti Semeru,
gunung Slamet bukan menjadi gunung favorit yang didaki. Saat ini mendaki menjadi hal “gaya-gayaan”.
Orang yang telah mendaki akan dianggap kuat, keren dan gagah. Dan bahkan ada suatu komunitas yang menyebut dirinya "PURPALA" yang merupakan kepanjangan dari pura-pura pencinta alam. Padahal naik
gunung itu bukan sesuatu yang mudah menurut saya dan bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Tidak seperti di film yang
sepertinya mudah dan tidak banyak halangan. Naik gunung itu perlu persiapan
yang sangat matang. Selain persiapan fisik dan mental tentunya, diperlukan
persiapan tentang pengetahuan mengenai alam bebas. Ya, jangan sekali-kali kamu
meremehkan alam. Banyak hal yang tak terduga yang akan kita hadapi di alam.
Hingga saat ini banyak sekali pendaki yang cedera bahkan meninggal ketika melakukan pendakian. Selain itu juga
banyak pendaki yang tersesat. Dalam berkegiatan di alam bebas sebaiknya orang
yang melakukan kegiatan alam bebas memiliki ilmunya. Bahkan ketika SMA saat
saya mengikuti organisasi pencinta alam saya harus menghapal Kode Etik Pencinta
Alam Indonesia dan Tridarma Utama. Bukan hanya menjadi hapalan. Hal tersebut
juga harus diaplikasikan ketika kita menjalankan kegiatan di alam bebas. Selain
itu banyak materi yang harus kita kuasai seperti manajemen perjalanan,
survival, navigasi, search and rescu dan P3K. Mungkin jika semua orang yang
melakukan pendakian paham dan mengetahui materi-materi tersebut hal-hal yang
tidak diinginkan akan bisa diminimalisir. Banyak pendaki yang hilang ditemukan
dalam keadaan lemas bahkan meninggal. Rimpala menyebutkan jika kita tersesat
pedoman yang bisa kita gunakan adalah STOP ; Seating, Thinking, Observation and
Planning. Kebanyakan pendaki yang tersesat panik sehingga bingung apa yang
harus dilakukan. Selain itu juga pendaki yang tersesat biasanya kekurangan
logistik. Disinilah gunanya pendaki mendalami ilmu survival. Pendaki juga harus
mengamalkan semboyan survival ketika sedang dalm keadaan tersesat. Semboyan
tersebut adalah :
S : Size up the situation
U : Undue haste make
waste
R : Remember where you
are
V : Vanquish fear and
panic
I : Improvies
V : Value Living
A : Act like the native
L : Learn the basic
skill.
Semoga nantinya tidak ada
lagi pendaki yang hilang, meninggal di gunung karena kurangnya persiapan,
pengetahuan saat mendaki. Buat pemula sangat diperbolehkan mendaki gunung, tetapi kita lihat seberapa besar kemampuan kita. mendakilah di Gunung yang tidak terlalu tinggi, medannya landai dan jangan lupa didampingi oleh yang telah berpengalaman dalam mendaki gunung/porter. Dan sebaiknya sebelum mendaki gunung pelajari dahulu materi kegiatan alam bebas, persiapan mental dan fisik dan juga tak kalah penting restu orang tua. Jika orangtua merestui perjalanan kita insyaAllah kita diridoi juga oleh Sang Pencipta. Dan jangan lupa jangan berbicara sembarangan ketika berada di alam bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar